Mungkin memang kita yang sudah terlalu lelah
Tidak ada yang menyuruh kita untuk menulis cerita ini. Kita hanya sedang memegang pena dan mulai menuliskan ambisi-ambisi kita dalam lembaran-lemabaran kertas itu. Mungkin kita tidak pernah tau kenapa akhirnya kita memilih untuk menuliskan cerita-cerita kita itu di atas judul yang sama yang kita sebut mimpi bersama. Satu per satu halaman itu kita tulis, satu per satu pula mimpi itu kita wujudkan. Halaman-halaman yang tadinya berisi mimpi, mulai berubah menjadi halaman-halaman yang lebih nyata. Cerita itu terus berlanjut dan kita terus bermain dengan tokoh-tokoh yang berisi bayangan kita sendiri. Halaman-halaman sepertinya sudah mulai penuh dan satu per satu tokoh sepertinya sudah menemukan akhir dari cerita mereka masing-masing. Dan kita pun mulai bingung cerita apa lagi yang akan kita tulis untuk mengisi halaman-halaman selanjutnya. Tokoh-tokoh lain datang mengisi lembar-lembar baru dengan pena yang mereka bawa masing-masing. Tapi apa yang sebenarnya kita cari dari cerita-cerita ysng kita tulis selama ini?! Pena-pena yang biasanya terus bergerak mengisi halaman-halaman kosong sudah mulai berhenti. Mungkin karena halaman-halaman itu sudah terlalu penuh, atau mungkin tinta pena kita sudah habis. Atau mungkin karena kita yang sudah lelah menulis?! Mungkin memang benar. Cerita yang kita tulis ini sudah terlalu panjang, dan harus ada akhir. Atau mungkin kita terlalu egois. Kita ingin menulis cerita kita masing dengan pena dan kertas kita masing-masing. Ya... mungkin kita terlalu memaksakan agar pena kita terus berjalan dan mungkin kita memang sudah terlalu lelah.
No comments: