Di Antara Pagi
Di mana kata yang dulu terserak, terhampar tanpa perlu dicari?
Mari bicara dalam sunyi, jika suara hanya akan membuat tuli
Ke mana ia ketika dahulu gelora mudah tersulut dan rasa begitu mudah terungkap?
Merayap ia di tengah hingar bingar, di tengah warna yang terus melesat bersinggungan
Bertanya ia pada bayang yang mungkin akan memberinya seserpih jawab
Jangan berhenti
Teruslah berjalan hingga raga hanya bersisa rangka
Teruslah melangkah
Biarlah, walau hanya asa tersisa ketika rangka pun sudah tiada
Depok, 4 September 2014
No comments: