Ketika
Di antara serat-serat semburat darah,
Aku hanya tahu satu kata yang tetap pasti, Mati.
Ketika ambisi bergerigi duri, menjadi tumpul tergerus sepi
Atau ketika ambisi bersatu nyali hingga letup mimpi tak lagi menjadi percik
Ketika semua tanya tak lagi berselimut balik misteri
Atau ketika semua tanya berubah ampas yang akhirnya mengendap bersama kala
Betapa pekat gelap di ujung sana
Ataukah nyala yang bertahta menghujam durjana.
Depok, 16 Desember 2012
No comments: