Sebuah Kesendirian (lagi)
Tidak ada orang yang mau hidup sendiri di dunia ini. Itu jelas. Sudah jadi kodrat manusia untuk jadi mahluk sosial, butuh orang lain. Tapi, apa jadinya kalau saat kita berusaha untuk selalu bersama orang lain, berusaha untuk mendapatkan dan berbagi kebahagiaan bersama orang lain, tapi semakin kita bersama semakin sakit hati yang mendominasi kita masing-masing?! Atau mungkin (lagi-lagi harus dikatakan) lelah dengan kebersamaan itu.
Manusia memang butuh orang lain, tapi manusia juga memiliki hak atas dirinya sendiri.
Ya, tidak ada yang salah dengan hal itu. Kadang-kadang aku berpikir, tidak ada yang menyuruh kita untuk bertemu, tidak ada yang menyuruh kita untuk bersatu, berarti jelas tidak ada yang perlu disalahkan dari sebuah perpisahan. Tidak ada yang perlu sakit hati karena yang jelas kita adalah individu utuh yang berhak membawa diri kita ke jalan yang kita mau.
Mungkin hati ini yang terlalu memaksakan hati yang lain untuk berjalan bersama-sama. Hati (atau para hati) yang lain itu sudah lelah dengan perjalanan panjang yang bersama sudah dijalani. Mungkin ini saatnya berhenti. Berhenti untuk berbicara dengan hati kita masing-masing tentang apa yang sebenarnya kita cari dari perjalanan kita selama ini. Apa yang salah dari perjalanan ini.
Mungkin kita harus berjalan di jalan kita masing-masing untuk menemukan apa yang kita cari untuk diri kita sendiri. Menemukan diri kita lagi dan menemukan kembali jalan di mana para hati itu dulu bertemu.
It's time for being lonely. There is no "us", there's only "me".
Untuk semua orang yang merasa kesendirian itu juga indah untuk melahirkan sebuah kebijaksanaan.
Manusia memang butuh orang lain, tapi manusia juga memiliki hak atas dirinya sendiri.
Ya, tidak ada yang salah dengan hal itu. Kadang-kadang aku berpikir, tidak ada yang menyuruh kita untuk bertemu, tidak ada yang menyuruh kita untuk bersatu, berarti jelas tidak ada yang perlu disalahkan dari sebuah perpisahan. Tidak ada yang perlu sakit hati karena yang jelas kita adalah individu utuh yang berhak membawa diri kita ke jalan yang kita mau.
Mungkin hati ini yang terlalu memaksakan hati yang lain untuk berjalan bersama-sama. Hati (atau para hati) yang lain itu sudah lelah dengan perjalanan panjang yang bersama sudah dijalani. Mungkin ini saatnya berhenti. Berhenti untuk berbicara dengan hati kita masing-masing tentang apa yang sebenarnya kita cari dari perjalanan kita selama ini. Apa yang salah dari perjalanan ini.
Mungkin kita harus berjalan di jalan kita masing-masing untuk menemukan apa yang kita cari untuk diri kita sendiri. Menemukan diri kita lagi dan menemukan kembali jalan di mana para hati itu dulu bertemu.
It's time for being lonely. There is no "us", there's only "me".
Untuk semua orang yang merasa kesendirian itu juga indah untuk melahirkan sebuah kebijaksanaan.
No comments: