Kematian menurut Morrie (Tuesdays with Morrie)

2/24/2012 08:21:00 PM
Begitu terlambatnya bagi saya untuk baca salah satu buku paling inspiratif ini. Di tahun 2012.... My God.... Where have you been???? Saya memang tidak terlalu menyukai buku-buku yang punya embel-embel memotivasi hidup atau menginspirasi. Entah kenapa. Mungkin karena merasa bahwa buku-buku seperti itu diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak sanggup lagi melihat spahit manisnya hidup dengan panca indera dan hatinya sendiri sampai harus ada orang lain yang menampar keras batinnya hingga esok harinya, dia akan bangun dengan perasaan seperti pertama kali dilahirkan ke dunia dan menghirup napas sebanyak-banyaknya bagai esok tak ada lagi waktu untuk bernapas baginya.

Tapi... Bukankah orang lain ataupun dengan karya-karya mereka diciptakan untuk "menampar" kita sebagai manusia yang jarang sekali mampu menggunakan diri sendiri sebagai "cermin"

Akhirnya, setelah bergumul lama di perpustakaan dengan buku-buku lusuh maupun baru menyangkut pertanyaan paling sensitif paling menakutkan mengenai Tuhan. Ya... Ada alasan khusus mengapa saya bergumul dengan buku "mengerikan" itu. Bukan karena ragu dengan keyakinan saya sendiri, tapi terlebih karena ada "tugas berat maha penting" yang tersandang di punggung.

Okay, anyway... Di antara buku-buku yang membuat dahi mengernyit dan bulu kuduk berdiri itu terseliplah buku satu ini. Buku yang dulu sering terdengar bahkan sering mata ini berpapasan dengannya di toko buku, tapi belum sempat dibaca. Tuesdays with Morrie.

Sampai saya menulis blog ini, saya masih setengah perjalanan membaca buku itu. Sampai setengah perjalanan, saya masih merasa bahwa buku ini sama dengan buku-buku inspiratif lain. Bicara tentang bagaimana cara kita mensyukuri dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam hidup. Sampai akhirnya masuk bab yang berbicara tentang Kematian. Hahaha... Satu lagi subjek yang bisa membuat satu jagad raya bergidik dibuatnya.

Teringat tentang subjek pembicaraan satu itu, saya teringat kata teman. "Sebenarnya, yang membuat kita takut akan kematian, bukanlah apa yang akan terjadi menjelang detik-detik terakhir nyawa kita dicabut, tapi ketakutan kita akan apa yang terjadi setelah kematian itu" Hmmm... Benarkah? Terserah penafsiran masing-masing orang.

Oke. Inilah beberapa kutipan tentang kematian dari Tuesday With Morrie yang sempat membuat saya terdiam sejenak.

"Kita membuang semua yang hanya embel-embel dan memusatkan perhatian pada inti persoalan. Ketika sadar bahwa kita akan mati, kita melihat segala sesuatu secara berbeda"

"Setiap orang tahu mereka akan mati, tapi tak seorang pun percaya itu akan terjadi pada mereka sendiri. Kalau saja kita percaya, kita akan mengerjakan segala sesuatu secara berbeda"

"Begitu kita ingin tahu bagaimana kita akan mati, berarti kita belajar tentang bagaimana kita harus hidup"

Menarik. Inilah beberapa pendapat Morrie dalam Tuesdays With Morrie tentang subjek yang oleh ilmu apapun sudah dicap sebagai sesuatu yang tidak akan pernah dapat dipertanyakan lagi kebenarannya.

No comments:

Zulfasari. Powered by Blogger.