Takut Yang Membentur Kata-Kata Hingga Membatu

13 years ago
Waktu yang mendentam resah
Raga yang berselimut peluh, memacu kecewa menuju tawa
Menyingkir takut mencipta ambisi

Kenapa tidak kita adu saja kedua kepala hingga terburai segala tanya?
Kita yang saling berpandang sembari menelusur jawab
Kita yang berhadapan sembari lunglai
Kita yang menunggu sembari bersiap hingga tiba sangsakala

Urat-urat mata telah mengalir darah,
ketika hitam memberi silau hingga matahari terasa gelap pekat
Ketika dingin ternyata lebih nyaman dibanding hangat yang terasa mengancam

Duri-duri batas telah berdiri sombong,
 menghalang mimpi yang belum mengenal  kata henti

Biarkanlah sukma terus menari,
menelusur diri yang masih berdiri antara mimpi dan takdir mati


Depok, 28 Agustus 2012

No comments:

Zulfasari. Powered by Blogger.